Saturday, December 29, 2007

Tujuh Pelukis Bali Pamerkan Power of Mind di Surabaya

Tujuh pelukis asal Pulau Dewata, Bali akan mengadakan pameran bersama karya-karyanya di Orasis Art Gallery selama sebulan (25 Januari-25 Februari 2005) dalam bingkai Pameran Lukisan Power of Mind . Acara ini merupakan pameran seni rupa khusus membuka awal tahun ini. Ketujuh pelukis Bali ini adalah Nyoman Erawan, Kun Adnyana, Putu Sutawijaya, Made Supena, Ida Bagus Indra, Tatang Bsp dan W Dul Sunadi.Panitia acara pameran seni rupa, Putu didampingi penggiat budaya Bali, Hartanto saat ditemui di Orasis Art Gallery, Jl HR Muhammad Surabaya, Selasa (25/1) mengatakan, tujuh pelukis tersebut mencoba merefleksikan realita kekinian itu dengan karyanya. Sekilas, karya seni hanya medium ekspresi. Namun, kalau hendak dikaji lebih dalam, ekspresi itu sendiri adalah hasil perenungan mendalam sepanjang perjalanan hidup seniman yang menyublim suatu daya. Itulah mind (pikiran).
Dalam konteks ini, lanjut Putu, mind bukanlah sekedar pikiran, melainkan akal sehat yang berkait dengan nurani. Dalam realita kekinian, persoalan pikiran menjadi hal yang paling inti untuk terus digali dalam kehidupan. Tetapi, persoalannya akal sehat dan hati nurani sepertinya sedang ditinggalkan oleh pemiliknya. “Tak pelak lagi, berbagai konflik, perpecahan, kekejaman dan kekerasan lantas merebak di mana-mana,” tuturnya.Ditegaskan kembali, Power of Mind dalam tema pameran ini, bukanlah sebuah gerakan politik untuk menyikapi realita kekinian. Ia adalah suatu gerakan senirupa, apresiasi dan gubahan kesadaran pada mind yang ada dalam diri tiap individu, yang (barangkali) telah pergi dari sudut hati dan mengembara entah ke mana.
Pembukaan pameran ini pada Selasa (25/1) pukul 19.00 malam, yang rencananya akan menampilkan penyanyi atau seniman asal Surabaya, Leo Kristi dan sekaligus untuk menandai pembukaan awal (soft opening) Orasis Art Gallery. Galeri ini sebenarnya bukan galeri yang baru berdiri kemarin sore, melainkan merupakan metamorfosis dari Pelangi Nusantara The Art Gallery yang berdiri pada 20 September 2002. “Galeri Orasis ingin menanjamkan visi, pilihan artistic dan atmosfer ruang yang menunjang dalam menikmati sebuah karya. Karena sejatinya Orasis (dalam bahasa Yunani) memiliki makna kemampuan untuk melihat lebih mendalam, lebih dari sekadar penampilan (the act of seeing, the sense of sight, a vision, a appearance, visible form),” tukas Owner (pemilik) Orasis Art Gallery, Elizabeth.Terdapat 30 karya lukisan yang akan dipamerkan dengan harga antara Rp 1,9 sampai Rp 22 juta.
Semisal lukisan karya perupa Kun Adnyana yang berjudul ‘La Comparsita’ dengan ukuran 138x160 cm menggambarkan perjuangan dan penderitaan seorang pekerja kelas bawah dengan menarik gerobak berisikan seekor anjing dan diikuti anak kecil, dibayangi oleh rentetan gedung-gedung pencakar langit yang bertengger di sekelilingnya. “Lukisan ini sengaja menggambarkan betapa besarnya penderitaan pekerja, dengan melukiskan laki-laki lebih besar dari pada gedung-gedung tinggi,” imbuh Putu menjelaskan kepada para wartawan yang terkesima lukisan dengan sapuan cat minyaknya. *(tok)
Source : d-kominfo-jatim,Selasa, 25 Januari 2005 13:40:53

No comments: